first

Minggu, 13 Maret 2011

komponen dasar


Komponen Elektronika Dioda
Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC.
Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, dll.
Bentuk Fisik Dioda
Bentuk Fisik Dioda
Simbol Dioda adalah D
Simbol Dioda
Simbol Dioda

Sifat Dioda

  • Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,
Forward Biased (Arah Maju)
Forward Biased (Arah Maju)
  • Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak akan menghantarkan arus.
Reverse Biased (Arah Balik)
Reverse Biased (Arah Balik)

Fungsi Dioda
  • Sebagai penyearah
  • Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas
Mengukur Dioda Dengan Multitester
Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100
Mengukur Dioda Dengan Multitester
Mengukur Dioda Dengan Multitester
  1. Probe Merah => Katoda, Probe Hitam => Anoda => Jarum bergerak bukan nol. Kemudian posisi dibalik : probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak berarti dioda dalam kondisi BAIK.
  2. Probe Merah => Katoda, Probe Hitam => Anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol. Kemudian posisi dibalik : probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol, berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.
Dioda Zener
Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC berubah-ubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini.
Sifat Dioda Zener
  • Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt
  • Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA
  • Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener.
Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll
Simbol dan Bentuk Dioda Zener
Simbol dan Bentuk Dioda Zener
Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa.
Aplikasi dalam rangkaian
Aplikasi Umum Dalam Rangkaian
Aplikasi Umum Dalam Rangkaian

Categories: Komponen Elektronika

Mengenal dan Mengukur FET

Komponen Elektronika FET
FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan.
FET memiliki tiga kaki juga yaitu :
  • Gate (G) adalah kaki input
  • Drain (D) adalah kaki output
  • Source (S) adalah kaki sumber
Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.
Bentuk Fisik MOSFET
Bentuk Fisik FET
Kakinya biasanya sudah pasti yaitu bila kita hadapkan FET ke arah kita maka urutan kakinya dari kiri ke kanan adalah GATE, DRAIN, SOURCE.
  • Contoh FET penaik tegangan : K 793, K 1117, K 1214, IRF 630, IRF 730, IRF 620, dll.
  • Contoh FET penurun tegangan : IRF 9610, IRF 9630, dll (biasanya 4 angka u/ IRF)
Simbol FET
Simbol FET

FET Penaik Tegangan
Cara mengukur :
Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K
Tabel Pengukuran FET Penaik Tegangan
Tabel Pengukuran FET Penaik Tegangan
Pengukuran FET Penaik Tegangan dengan Multitester
Pengukuran FET Penaik Tegangan dengan Multitester

FET Penurun Tegangan
Cara mengukur :
Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K
Tabel Pengukuran FET Penurun Tegangan
Tabel Pengukuran FET Penurun Tegangan
Pengukuran FET Penurun Tegangan dengan Multitester
Pengukuran FET Penurun Tegangan dengan Multitester
Categories: Komponen Elektronika

Mengenal dan Mengukur Transistor

Komponen Elektronika Transistor
Transistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat dari 2 dioda germanium yang disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu 0,6 volt.
Transistor memiliki 3 kaki yaitu :
  • Emitor (E)
  • Basis (B)
  • Colector (C)
Jenis transistor ada 2 yaitu :
1. Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan)
2. Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan)
Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804, BU2520DF, BU2507DX, dll
Bentuk Fisik Transistro
Bentuk Fisik Transistor
Simbol di rangkaian : “Q”, simbol gambarnya dibawah ini :
Simbol Transistor NPN
Simbol Transistor NPN
Simbol Transistor PNP
Simbol Transistor PNP
Menentukan Kaki Transistor
Menentukan Kaki Basis
Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100.
Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C.
Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS.
Menentukan Kaki Colector NPN
Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K.
Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit berarti kaki B itulah kaki COLECTOR.
Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor.
Mengukur Transistor Dengan Multitester
Batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100
Transistor PNP
Table Pengukuran Transistor PNP
Table Pengukuran Transistor PNP
Pengukuran Memakai Multitester
Pengukuran Transistor PNP Memakai Multitester
Transistor NPN
Tabel Pengukuran Transistor NPN
Tabel Pengukuran Transistor NPN
Pengukuran Transistor NPN Memakai Multitester
Pengukuran Transistor NPN Memakai Multitester
Transistor NPN Dengan Dumper
Transistor NPN Dengan Dumper
Transistor NPN Dengan Dumper

Transistor NPN Dengan Dumper
Categories: Komponen Elektronika

Mengenal dan Mengukur Kapasitor

Komponen Elektronika Kapasitor
Nama lainnya adalah Kondensator.  Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor adalah Farad.
1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F)
1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF)
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF)
Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif.
Adapun jenis – jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :
  1. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -)
  2. Kondensator Keramik
  3. Kondensator Mylar
  4. Kondensator Mika
  5. Kondensator Kertas
Penggunaan kapasitor dalam rangkaian :
  • Sebagai perata arus
  • Sebagai penyimpan arus listrik
Bentuk Fisik Kapasitor

Bentuk Fisik Kapasitor
Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah “C” dan simbol gambarnya adalah :

Simbol Kapasitor
Simbol Kapasitor

Cara Membaca Kapasitor
Misalnya dibadan Kapasitor tertera tulisan 10uF/16v berarti Kapasitor tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka Kapasitor akan rusak. Sisi Kapasitor yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif.
Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar
Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya :
Angka I : melambangkan angka
Angka II : melambangkan angka
Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad.
Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.
Mengukur Kapasitor Polaritas Dengan Multitester
  1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
  2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)
  3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Mengukur Kapasitor Polaritas
Mengukur Kapasitor Polaritas

Kesimpulan Hasil Pengukuran
  • Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik
  • Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor
  • Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus
  • Jarum menunjuk angka nol : elco short
Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester
  1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K
  2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)
  3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Mengukur Kapasitor Non-Polaritas
Mengukur Kapasitor Non-Polaritas

Kesimpulan Hasil Pengukuran
  • Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik
  • Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor
  • Jarum tidak bergerak : kapasitor putus
  • Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short
Categories: Komponen Elektronika

Mengenal dan Mengukur Resistor

Komponen Elektronika Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (Ω). Ukuran lainnya adalah Watt.
1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000 Kilo Ohm (KΩ)
1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm (Ω)
Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut. Resistor terbagi menjadi :
  1. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap.
  2. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah.
Variable resistor ada 5 jenis yaitu :
  1. Potensiometer
  2. Trimmer Potensio (Trimpot)
  3. NTC (Negative Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin kecil
  4. PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar • LDR (Light Dependence Resistor) : bila terkena cahaya maka hambatan akan mengecil
Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika :
  1. Sebagai beban rangkaian
  2. Untuk membagi tegangan atau arus

Resistor
Resistor

Simbol Resistor dalam rangkaian :

Simbol Resistor
Simbol Resistor

Daftar Kode Warna Resistor

Daftar Kode Warna Resistor
Daftar Kode Warna Resistor

Contoh Membaca Kode Warna Resistor

Contoh Membaca Kode Warna
Contoh Membaca Kode Warna

Resistor dengan gelang warna :
I. Coklat : 1
II. Hitam : 0
III. Merah : 00
IV. Perak : 10%
Jadi nilai resistor tersebut adalah 1000 Ohm atau 1 K Ohm dengan toleransi 10% artinya nilai aslinya bisa berkisar antara 900 Ohm – 1100 Ohm. Angka 900 didapat dari 1000 – (1000 x 10%) dan 1100 Ohm dari 1000 + (1000 x 10%).
GABUNGAN RESISTOR
Resistor Hubung Seri
Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt = R1 + R2 + R …
Misal : 1K Ohm + 1K Ohm = 2K Ohm

Resistor Terhubung Seri
Resistor Terhubung Seri

Resistor Hubung Paralel
Resistor yang dihubungkan paralel hasilnya adalah 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R …..
Misal : 1K Ohm diparalel dengan 1K Ohm hasilnya adalah 0,5 K Ohm.

Resistor Terhubung Paralel
Resistor Terhubung Paralel

Mengukur Resistor Dengan Multi Tester
1. Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm adj.
2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur).
3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja)
4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Cara Pengukuran Resistor
Cara Pengukuran Resistor

Kesimpulan Hasil Pengukuran
1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik
2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak
3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus
4. Jarum menunjuk angka nol : resistor short

Tidak ada komentar: